Jumat, 19 Februari 2010

Bahasa Indonesia 2

Siapa Sih Saint Valentine?

Hari Valentine tidak akan dirayakan tanpa mengenang sosok yang satu ini. Dunia memujanya sebagai figur lambang keromantisan. Dialah Saint Valentine atau Santo Valentinus.

Liputan6.com, Jakarta: Hari Valentine tidak akan dirayakan tanpa mengenang sosok yang satu ini. Dunia memujanya sebagai figur lambang keromantisan: Saint Valentine atau Santo Valentinus.

Berdasarkan Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopedia, 1908), nama Valentinus bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda. Yakni seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di sebuah provinsi Romawi Timur di Afrika.

Bahkan, Paus Gelasius I pada 496 Masehi, yang menyatakan sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini, menetapkan 14 Februari sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli Hari Raya Lupercalia yang dirayakan saban 15 Februari.

Arkeolog kemudian menemukan kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma. Kerangka itu diyakini sebagai jenazah Santo Valentinus, yang kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia.

Asal usul Saint Valentine, maupun berapa banyak Valentine ada, memang masih misteri. Salah satu pendapat mengatakan, Saint Valentine adalah seorang martir Romawi karena menolak untuk melepaskan iman Kristen. Namun cerita paling populer yaitu Saint Valentine adalah seorang pendeta kuil yang dipenjara karena menentang pada masa pemerintahan Kaisar Claudius II saat zaman Romawi Kuno.

Kala itu sang kaisar menganggap tentara muda yang bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan ketimbang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda menikah. Tindakan Kaisar itu mendapatkan tentangan dari pendeta Saint Valentine yang secara diam-diam menikahkan banyak pemuda. Santo pun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.(Restia Juwita/ANS)


Contoh kalimat Penalaran :
Karena kalimat tersebut terdapat data yang berdasarkan Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopedia, 1908)


Contoh kalimat Argumentasi :
Karena kalimat tersebut,terdapat kata “diyakini” yang menyatakan bahwa benar adanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar