Minggu, 10 Oktober 2010

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MAKAN BUMPER

Nama : Benazir Maren
Kelas : 4EA03
NPM : 11207414
Tugas Riset Pemasaran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendapatan adalah bagian penting dari suatu perusahaan. Karena dengan adanya pendapatan maka, perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya. Ada banyak cara bagi perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya. Salah satu caranya yaitu dengan berinvestasi. Investasi sendiri dapat berarti sebagai suatu dana yang ditanamkan untuk suatu usaha atau bisnis dan diharapkan dapat kembali dalam jangka waktu tertentu dan menghasilkan laba.
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi. Salah satunya adalah apakah investasi tersebut akan mempengaruhi perusahaan kearah yang positif atau sebaliknya. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga berapa modal yang diinvestasikan dan apakah investasi itu mendatangkan laba atau tidak.
Untuk mengetahui apakah investasi yang akan ditanamkan itu dapat direalisasikan atau tidak maka, diperlukan suatu analisa atau studi mengenai kelayakan usaha tersebut. Studi kelayakan bisnis atau usaha bila dilaksanakan. Yang dimaksud dengan layak atau tidak layak disini adalah perkiraan bahwa bisnis atau usaha tersebut akan menghasilkan laba atau tidak menghasilkan laba sesuai dengan harapan.
Manfaat dari studi kelayakan usaha adalah untuk menghindari kerugian yang besar bila suatu perusahaan dilakukan investor. Dengan menggunakan studi kelayakan usaha maka, kita dapat mengetahui berupa lama investasi yang ditanamkan akan kemballi dan berapa keuntungan yang kita dapatkan. Selain itu studi kelayakan usaha tidak hanya diterapkan untuk usaha yang relative besar, pada usaha kecil dan menengahpun dapat pula diterapkan.
Kedai Makan Bumper yang berlokasi di Perumahan Bumi Pertiwi Cilebut Blok AY No.6, Bogor. Telah berdiri pada tanggal 10 Oktober 2006. Kedai Makan Bumper itu sendiri relative masih baru sehingga masih perlu perhitungan yang mantap untuk membuat sebuah cabang baru yang terletak pada Komplek yang sama.
Berdasarkan uraian diatas, untuk mengetahui hal tersebut maka penulis menetapkan judul : “Studi Kelayakan Usaha Pembukaan Cabang Baru Pada Kedai Makan Bumper”.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam pembukaan cabang baru pada usaha Kedai Makan perlu dilakukan studi kelayakan usaha, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikkut:
1. Apakah investasi yang akan dilakukan oleh Kedai Bumper layak atau tidak untuk diteruskan?
2. Berapa lama modal yang ditanamkan akan kembali?

1.2.2 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, penulis membatasi masalah pada berapa lama investasi yang akan ditanamkam akan kembali dan layak atau tidaknya investasi tersebut dengan menggunakan metode Pyback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pembukaan cabang baru Kedai Bumper layak atau tidak untuk dilakukan.
2. Untuk Mengetahui berapa lama modal yang ditanamkan kembali.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi Penullis :
Dapat membantu penulis memperdalam materi yang telah diajarkan selama perkuliahan.
2. Bagi Pemilik Usaha :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi Kedai Bumper dalam mengambil keputusan apakah pembukaan cabang baru layak atau tidak untuk direalisasikan.
3. Bagi Pembaca ;
Penulisan ini bisa dijadikan salah satu acuan bagi penulis lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

1.5 Metode Penelitian
Dalam rangka penulisan ini, penulis menggunakan riset untuk memperoleh materi atau data yang diperlukan dalam penyusunan penulisan ini, yaitu kegiatan pengumpulan data dan penelitian.
Riset merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan ini, diperlukan data yang memadai oleh karena itu, selain menggunakan data yang diperoleh selama ini, penulis juga melakukan penelitian.
Berikut ini adalah beberapa keterangan penting tentang penelitian yang akan dilakukan oleh penulis :

1.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah pembukaan cabang baru Kedai Makan Bumper yang berlokasi di Blok Z yang dijadikan dasar penelitian di Blok AY.

1.5.2 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer yaitu, data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan objek penelitian.
2. Data sekunder yaitu, data keuangan yang diperoleh berdasarkan catatan yang dimiliki oleh pemilik usaha tersebut.

1.5.3 Metode pengumpulan data / variable
Materi atau data yang dikumpulkan dalam penyusunan penulisan ini adalah dengan metode penelitian sebagai berikut :
1. Wawancara
Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan mencari data secara langsung kepada pemiliknya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar, 2003).
Menurut Husein Umar, (1997) menyatakan studi kelayakan bisnis suatu penelitian layak atau tidaknya suatu proses bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Suad Husnan, (1996) pada umumnya studi kelayakan bisnis akan menyangkut tiga aspek, yaitu:
1. Manfaat ekonomis bagi usaha itu sendiri (sering pula disabut manfaat financial).
2. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi Negara tempat usaha tersebut dilaksanakan (sering disebut manfaat ekonomi nasional).
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar usaha tersebut.
2.1.2 Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan
Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir dan Jakfar, 2003), yaitu:
1. Menghindari Resiko Kerugian
Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan.
2. Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dala melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.
3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
5. Memudahkan Pengendalian
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
Menurut Kasmir dan Jakfar, (2003) Studi kelayakan ini akan memakan biaya tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan resiko kegagalan suatu usaha yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu usaha ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
1. Ruang lingkup kegiatan usaha
2. Cara kegiatan usaha dilakukan
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu usaha
4. Hasil kegiatan usaha tersebut, serta biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut
5. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya usaha tersebut

2.1.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Husein Umar, (1997) aspek-aspek dalam studi kelayakan meliputi:
1. Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknis proyek, seperti penentuan kepastian produksi, jenis teknologi yang digunakan, pemakaian peralatan dan mesin, serta lokasi usaha yang paling menguntungkan.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Evaluasi aspek pasar dan pemasaran sangat penting dilakukan karena tidak ada usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Pada dasarnya, aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar produk atau jasa yang bersangkutan.
3. Aspek Yuridis
Evaluasi terhadap aspek yuridis yang dilakukan. Bagi pemilik usaha, evaluasi ini berguna antara lain untuk kelangsungan usaha serta dalam rangka meyakinkan para kreditur dan investor bahwa usaha yang akan dilakukan tidak menyimpang dari aturan yang berlaku.
4. Aspek Manajemen
Dalam aspek manajemen yang dievaluasi ada dua macam, yang pertama manajemen saat pembangunan usaha dan yang kedua manajemen saat usaha dioperasionalkan.
5. Aspek Lingkungan
Lingkungan ini dapat berpengaruh positif maupun negative perusahaan, sehingga studi kelayakan aspek ini perlu dianalisis pula.
6. Aspek Finansial
Dari sisi keuangan, usaha sehat dikatakan apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban financial.

2.1.4 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan studi yang dikerjakan (Husein Umar, 1997), yaitu:
1. Penemuan Ide Proyek
Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk atau jasa dari usaha harus dilakukan.
2. Tahap Penelitian
Proses ini dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.
3. Tahap Evaluasi Proyek
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan. Kedua, mengevaluasi proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk direalisasikan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Dimulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
6. Tahap Pelaksanaan Proyek
Semua tenaga pelaksan proyek, mulai dari pemimpin sampai pada tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai yang telah diterapkan.

2.1.6 Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut kategori, sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995) :
1. Investasi penggantian, penggantian aktiva lama dengan yang baru
2. Investasi dengan penambahan kapasitas
3. Investasi penambahan jenis produk baru
4. Investasi lain-lain, yaitu tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas
2.2 Alat Analisis
Dalam menjalankan usaha pada umumnya menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah dengan metode :
1. Payback Period (PP)
Menurut Kasmir dan Jakfar, (2003) Payback Period merupakan teknik pemikiran terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Menurut Husein Umar, (1997) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutu kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas.
Menurut Bambang Riyanto, (1996) Payback Period adalah suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut :
• Jika Proceed yang dihasilkan tiap tahun sama :
PP = Jumlah Investasi/Jumlah Proceed x 12 Bulan

Proceed = EAT + Depresiasi
EAT = Laba bersih setelah pajak
• Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda :
Investasi = xxx
Proceed thn-1 = (xxx)
Sisa investasi = xxx
Proceed thn-2 = (xxx)
Sisa investasi = xxx
Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurang dengan proceed tahun selanjutnya, lalu :
PP = Sisa Investasi/Proceed tahun selanjutnya x 12Bulan


Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak
Jika payback period <>
Jadi kriteria penilaian pada metode payback period ini adalah jika payback periodnya lebih kecil dari waktu maksimum yang disyaratkan mak proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodnya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang disyaratkan maka investasi ditolak.
2. Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaanbersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Rumus yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut :
PI= Σ PV.Proceed/ Σ PV. Outlays x 100%
PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga
Kriteria PI :
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI <>

3. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara presend value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasionel maupun aliran kas terminal) dimasa yang akan datang.
Rumus dari NPV adalah sebagai berikut :
NPV = Σ PV. Proceed – PV Outlays
Kriteria NPV :
Jika NPV (+), investasi diterima
Jika NPV (-), investasi ditolak

4. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini berguna untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang arus kas yang diharapkan masa datang atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.


IRR= PI – CI x (P1 - P2/ C1-C2)
Dimana :
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
Keterangan :
IRR > Dari bungan pinjaman, diterima
IRR < style=""> ditolak
5. Average Rate of Return (ARR)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata pengembalian investasi.
ARR (%)= Rata-rata EAT / Rata-rata Investasi
Keterangan :
ARR > Tingkat Keuntungan, diterima
ARR < Tingkat keuntungan, ditolak

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Dalam penulisan ini, penulis mengambil objek penelitian Kedai Makan yang merupakan salah satu bentuk usah akecil yang berada di lingkungan masyarakat. Usaha Kedai Makan ini bergerak dibidang jasa, karena gerak usahanya melayani masyarakat.

3.2 Data yang Digunakan
Data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan objek penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data keuangan yang diperoleh berdasarkan catatan yang dimiliki oleh pemilik usah tersebut

3.3 Metode Pengumpulan Data
Materi atau data yang dikumpulkan dalam penyusunan penulisan ini adalah metode penelitian sebagai berikut :

3.3.1 Wawancara
Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan mencari data secara langsung kepada pemiliknya dan melihat secara langsung.

3.4 Alat Analisis
Dalam menjalankan usaha pada umumnya menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah dengan metode :
1. Payback Period (PP)
Menurut Kasmir dan Jakfar, (2003) Payback Period merupakan teknik pemikiran terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Menurut Husein Umar, (1997) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutu kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas.
Menurut Bambang Riyanto, (1996) Payback Period adalah suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut :
• Jika Proceed yang dihasilkan tiap tahun sama :
PP = Jumlah Investasi/Jumlah Proceed x 12 Bulan

Proceed = EAT + Depresiasi
EAT = Laba bersih setelah pajak
• Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda :
Investasi = xxx
Proceed thn-1 = (xxx)
Sisa investasi = xxx
Proceed thn-2 = (xxx)
Sisa investasi = xxx
Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurang dengan proceed tahun selanjutnya, lalu :
PP = Sisa Investasi/Proceed tahun selanjutnya x 12Bulan


Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak
Jika payback period <>
Jadi kriteria penilaian pada metode payback period ini adalah jika payback periodnya lebih kecil dari waktu maksimum yang disyaratkan mak proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodnya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang disyaratkan maka investasi ditolak.
2. Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaanbersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Rumus yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut :
PI= Σ PV.Proceed/ Σ PV. Outlays x 100%
PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga
Kriteria PI :
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI <>

3. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara presend value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasionel maupun aliran kas terminal) dimasa yang akan datang.
Rumus dari NPV adalah sebagai berikut :
NPV = Σ PV. Proceed – PV Outlays
Kriteria NPV :
Jika NPV (+), investasi diterima
Jika NPV (-), investasi ditolak

4. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini berguna untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang arus kas yang diharapkan masa datang atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.


IRR= PI – CI x (P1 - P2/ C1-C2)
Dimana :
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
Keterangan :
IRR > Dari bungan pinjaman, diterima
IRR < style=""> ditolak
5. Average Rate of Return (ARR)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata pengembalian investasi.
ARR (%)= Rata-rata EAT / Rata-rata Investasi
Keterangan :
ARR > Tingkat Keuntungan, diterima
ARR < Tingkat Keuntungan, ditolak

1 komentar: